CPU adalah komponen terpanas dalam komputer. Dalam keadaan normal pernyataan tersebut memang bisa dibenarkan. Namun, sampai berapakah batas maksimal panas yang mampu diterima prosesor ?. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut mari kita merenung sebentar.... :D
CPU atau Prosesor merupakan komponen membutuhkan daya aling banyak daya input, dibandingkan komponen lain. Meskipun
perkembangan teknologi terakhir, daya input yang dibutuhkan oleh VGA
card juga semakin meningkat.
Sebagian daya tersebut dilepaskan menjadi panas, sebagian besar
dilepaskan oleh bagian processor yang melakukan fungsi switching.
Terutama transistor yang jumlahnya jutaan dalam sebuah unit processor,
dan jumlahnya juga semakin meningkat drastis. Hal ini juga menjadi
pertimbangan utama dalam perancangan pengembangan processor.
Beberapa jenis processor sengaja didesain sedemikian rupa, sehingga
membutuhkan daya yang minim. Sebagai contoh, seperti pada processor
mobile. Sedangkan untuk processor desktop, kebanyakan membutuhkan daya
yang lebih besar dibandingkan processor mobile.
Jika memperhatikan kecenderungan dari teknologi processor terdahulu
hingga processor terkini, terlihat adanya tren penurunan tegangan
(voltage) yang lebih rendah dari processor versi pendahulunya. Namun,
hal ini memberikan konsekuensi digunakannya arus (ampere) yang lebih
besar.
Sedangkan untuk feature energy-saving ataupun fungsi sejenis dengan
istilah yang berbeda, memang sudah mampu menekan daya yang dibutuhkan
saat processor idle. Namun secara keseluruhan, konsumsi daya yang
dibutuhkan sebuah processor desktop terus bertambah.
Bukan berarti tidak ada peningkatan efisiensi untuk konsumsi daya yang
dibutuhkan sebuah processor. Sebagai ilustrasi adalah sebagai berikut:
sebuah processor Intel XScale yang bekerja pada clock 600 MHz mampu
memberikan performa yang kurang lebih sama dengan sebuah processor x86,
dengan konsumsi daya hanya 1/80 dari daya yang dibutuhkan processor x86.
Power Consumption
Untuk mengetahui konsumsi daya yang dibutuhkan sebuah processor memang
sedikit membingungkan. Produsen processor ada yang menginformasikan dua
angka yang berbeda untuk power consumption ini.
Typical thermal power adalah daya yang dibutuhkan dalam kondisi load
normal. Sedangkan maximum thermal power diukur saat load maksimal, dalam
kondisi hamper terbilang ekstrem. Sebagai contoh, untuk sebuah
processor Pentium4-520 dengan 68,4 Watt untuk typical thermal power, dan
84 Watt untuk maximum thermal power. Sedangkan saat processor idle,
processor tersebut akan membutuhkan daya yang lebih kecil dari typical
thermal power sebesar 68,4 Watt tersebut.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan produsen processor melakukan hal
ini. Kecenderungan perkembangan teknologi processor, walaupun tidak
selalu demikian, yang terus melakukan peningkatan kecepatan. Secara
tidak langsung, tentunya menyebabkan kebutuhan daya yang meningkat. Hal
ini diimbangi produsen processor dengan power management, ataupun power
state yang lebih baik. Ini menyebabkan CPU tidak sepanjang waktu
membutuhkan daya dalam jumlah yang tetap saat beroperasi. Tergantung
dari trigger, dalam hal ini load CPU.
Processor Semakin Cepat dan Panas
Tidak ada satu komponen pun yang memiliki tingkat efi siensi 100%, dan
yang paling sering terjadi adalah sebagian energi terbuang menjadi
panas. Hal ini pun terjadi pada processor.
Itu sebabnya, kebanyakan processor terkini juga menyertakan spesifikasi
untuk hal ini. Istilah yang sering dikenal adalah TDP. Ini juga berguna
untuk acuan produsen cooling device dalam mendesain produknya. Setidak
nya untuk menjadi acuan pilihan cooling device yang digunakan.
TDP (Thermal Design Power atau Thermal Design Point)
Produsen processor biasanya mencantumkan informasi mengenai TDP (Thermal
Design Power atau Thermal Design Point). TDP menyatakan power
consumption atau daya yang dibutuhkan processor saat bekerja, dengan
beban normal. TDP ini dapat menjadi acuan produk cooling device, untuk
memastikan dapat menangani panas yang dihasilkan processor tersebut.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah angka tersebut untuk perhitungan
dalam beban normal, versi produsen. Ini menyebabkan beberapa processor
bisa saja membutuhkan daya yang lebih besar, dibandingkan yang tercantum
pada TDP.
Setidaknya beberapa burning test sofware, yang biasanya digunakan pada
proses benchmarking, dapat melakukan hal tersebut. Seperti BurnK7, CPU
Stability test dan aplikasi sejenis. Saat menjalankan aplikasi tersebut,
CPU bisa saja bekerja dengan lebih keras, dan membutuhkan daya yang
lebih besar, dan tentu saja konsekuensinya adalah panas yang dilepaskan
processor lebih tinggi.
Dalam kondisi seperti itu, beberapa processor terkini telah memiliki
feature yang dapat mencegah terjadinya overburning. Intinya, processor
memperlambat kerja processor, untuk menjaga agar suhu processor tidak
terus meningkat. Intel dengan SpeedStep-nya, dan AMD dengan AMD dengan
CoolNow. Namun konsekuensinya, saat processor berusaha menjaga agar suhu
tidak meningkat, CPU berpindah state. Antara lain dengan menurunkan
clock dan atau menurunkan multiplier. Hampir mirip dengan state saat
processor idle, namun dengan tujuan yang berbeda. Saat idle, ditujukan
untuk meminimalkan konsumsi daya, dan tingkat kebisingan dari cooling
device. Sedangkan saat CPU dengan beban kerja maksimal, dimaksudkan
untuk meminimalkan risiko kerusakan komponen.
Konsekuensinya adalah kinerja processor yang tidak lagi maksimal. Inilah
pentingnya informasi TDP dari sebuah processor. Informasi TDP ini
sebetulnya memang tidak akan berguna untuk semua end-user pada umumnya.
TDP lebih berguna untuk diketahui khususnya oleh produsen cooling
device, PC case ataupun sistem integrator. TDP dapat dijadikan acuan
untuk merancang produk sesuai dengan perkembangan processor.
Namun tidak sedikit, khususnya produsen CPU cooling device, yang
menyertakan informasi kemampuan mendinginkan dalam batasan TDP. Tentunya
pada akhirnya ini akan memudahkan pengguna sebagai end user, untuk
menyesuaikan dengan komponen CPU yang digunakannya.
Dengan menyesuaikan pendingin yang digunakan, sesuai dengan TDP
processor yang digunakan, ini dapat memastikan CPU tetap dalam suhu
kerja yang normal, dan mencegah throtling yang dapat menurunkan kinerja
processor. Pada tabel, kami sertakan jenis processor beserta perkiraan
panas yang mungkin dihasilkan (thermal design power), dan temperatur
maksimal (maximum cover/case temperature). Jika processor yang Anda
gunakan tidak tersedia pada tabel tersebut. Untuk lebih lengkapnya,
dapat Anda lihat pada URL di box lebih lanjut. Sebagai catatan, maximum
cover temperature adalah suhu maksimum pada permukaan processor.
TDP Processor
Istilah TDP memiliki definisi yang berbeda, tergantung dari produsen
masing-masing processor. Apa perbedaan definisinya?
AMD
Thermal Design Power (TDP) diukur dalam kondisi TCASE Max, IDD Max, dan
VDD=VID_VDD, termasuk juga tambahan panas yang dilepaskan dari komponen
lain yang tertanam on-die pada processor, mulai dari VDD, VDDIO, VLDT,
VTT, dan VDDA.
Artinya, definisi TDP dari AMD adalah TDP diukur dari besarnya arus
maksimal yang mungkin digunakan oleh processor, pada tegangan default
(bukan ter-over/downclock), saat kondisi temperatur terburuk dalam case.
Inilah power maksimal berupa panas, yang mungkin dilepaskan oleh
processor.
Sumber : Telkom
Referensi lebih lanjut : Datasheet Intel Northwood, Prescott Datasheet
Comments
Post a Comment